Sabtu, 20 Agustus 2016

Pikat Dengan Pesona Getarkan Dengan Rasa


Hari ini adalah hari yang penuh dengan kerja keras. Kami melaksanakan peringatan HUT RI Ke-71 di kampus. Tentunya seberapa keras pun pertempuran hari ini, tidak ada apa-apanya dengan perjuangan merebut kemerdekaan. Namun sering sekali hal-hal penting luput dari pandangan kita misalnya lebih mementingkan tampilan luar, tanpa mau tahu tampilan dalamnya.  But aku pikir itu wajar, kebanyakan spesies mahluk dibumi yang berakal, pasti mementingkan tampilan luar sebelum perduli pada tampilan dalam yang terkandung.  Yah…aku pikir seberapa keras pun pribahasa dan kata-kata mutiara menyuarakan tampilan dalam lah yang paling penting mereka bakal dikalahin sama satu fakta  bahwa tampilan luar adalah hal pertama yang ditangkap oleh indera manusia.
Aku pikir hal ini berkaitan dengan lomba masak-memasak dikampusku, juri memberi tantangan untuk memasak dengan bahan tahu dan telor. Meskipun tidak terlalu serius mempersiapkan bahan-bahan, catatan : untuk kelompok kami tidak ada yang perlu serius dipersiapkan, it’s simple menu dengan nama korea.
Dari awal perlombaan masak kelompok kita dibully habis-habisan. Saat teman-teman bergulat dengan menu yang hampir mirip, perkedel, bakso dan burger, kelompok kita yang anti main stream atau mungkin lebih kepada nggak niat masak mengeluarkan menu andalan kita yang bernama soondubou jjigae aku akuin kalau di indonesia ini lebih mirip sayur asem. Tapi sekali lagi ini bukan sayur asem, ini Soondubou Jjigae.
Cara memasaknya gampang hampir sama seperti membuat sup tahu dan telor, yang membedakannya adalah kalau memasak sup kita sering menggunakan lada atau merica namun disini kita menggunakan paprika bubuk tapi untuk kasus kelompok kami yang penuh dengan keprihatinan, (bayangkan wajan saja kami harus minjam ke dapur tetangga) paprika bubuk diganti dengan paprika tumis. Kemudian satu rempah yang bernama goochujang diganti dengan cabai giling.
Hampir satu jam Soondubou Jjigae pun tersedia, seharusnya tidak akan selama itu jika kompor dan alat-alat lain tersedia dengan baik dan dalam kondisi yang prima paling lama 30 menit. Banyak juri yang meragukan sajian kami, menurut mereka tampilannya mencurigakan.
Masakan kami tersaji diatas meja diantara menu-menu yang meriah. Rata-rata dari mereka membuat olahan tahu dan telor yang dihaluskan. Hal itulah yang tidak kelompok kami pikirkan. Kelompok kami yang hanya berjumlah 3 orang, dibanding kelompok lain ternyata memang berotak elien.
Saat penjurian pun tiba, Meski dituding mencurigakan, Soondubou Jjigae kami menjadi yang paling laris diantara masakan lain. Rasanya senang juga saat mereka senang melahap menu kami.
Saat pengumuman lomba memasak ternyata Soondubou Jjigae kami meraih juara ke-2. Menu paling biasa menurutku. Akhirnya meskipun tahu yang merana dan dihina tersebut dapat memperolah peringkat ke-dua diantara masakan yang berpenampilan menarik lainnya. Itu membuktikan bahwa tidak semua yang berpenampilan kurang baik juga memiliki penampilan dalam yang kurang baik. Singkatnya penampilan luar itu penting, tapi penampilan dalam juga penting. Memang menemukan cita rasa yang baik dalam penampilan biasa-biasa saja seperti menemukan harta karun, mengejutkan sekali, tetapi menarik orang lain untuk memakannya adalah hal yang mutlak untuk dilakukan, oleh karena itu satu ilmu untuk menjadi berharga dimata orang lain adalah, pikat dengan pesona, getarkan dengan rasa. Hahaha :D.



Related Posts:

0 comments: