Dalam kamus bahasa indonesia optimis
diartikan sebagai orang yg selalu berpengharapan (berpandangan) baik atau
berpikir postitif dalam menghadapi segala hal. Contohnya saja seseorang
mendapatkan kecelakaan kemudian kaki anda patah, setelah itu anda diceraikan
suami, kemudian di pecat dari pekerjaan. Tetapi anda masih bisa dengan luar
biasanya bersikap positif dengan berpendapat dapat menghadapi semua masalah dan
semua akan baik-baik saja.
Seseorang yang mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja setelah mendapat
kesusahan tersebut dan mengaku optimis menjalani hidup adalah orang yang paling
pembohong didunia ini, bagaimana tidak dalam keadaan begitu buruk, saya jamin
pasti dia pernah menangis, dan saya tahu dia ingin sekali menangis
sekencang-kencangnya marah dan berteriak, ia pasti merasa seperti gila. Tapi ia
tidak mau jujur pada dirinya sendiri, kalau ia sesungguhnya tertekan, stress dan depresi.
Alangkah baiknya jika ia
mengekspresikan perasaannya dengan , menangis, marah ataupun mengomel
misalnya,itu kelihatan lebih manusiawi bukan? Tidak akan ada orang didunia ini yang akan mencibirmu,
apalagi mengutukimu ketika kau menangis, marah, stress atau depresi karena hal
tersebut.
Padahal Berbagi rasa dengan orang
lain, baik yang menyenangkan maupun yang tidak, adalah kunci bahagia. Sebuah
studi baru dari University of Southern California’s Marshall School of Business
di Los Angeles mengungkap, stres bukanlah rasa yang harus disimpan sendiri,
membaginya dengan orang lain dapat mengurangi ketakutan. Studi yang dipublikasi
dalam jurnal Social Psychological and Personality Science menunjukkan, membagi
stres dengan seseorang yang memiliki reaksi emosional mirip dapat menurunkan
kadar stres. Bahkan kadar stres dapat lebih menurun daripada membagikannya pada
orang lain yang tidak pernah merasakan pengalaman yang sama.
Jadi
aku menyarankan agar berbicaralah dengan orang yang memiliki penderitaan yang
hampir serupa, itu akan mengurangi rasa tertekan dan ketakutanmu. Setelah itu
jalan hidupmu dengan biasa, dan jangan optimis karena banyak mengeluh membuatmu
lebih peka dan perduli sekitar, meskipun
begitu kau juga bisa berbicara lebih banyak dengan tuhanmu, aku pikir itu juga
perlu, keluarkan semua penderitaan, dan ketidak adilan yang kau ingin suarakan.
Itu akan melegakan.
Bersikaplah lebih jujur pada diri sendiri, selamat mengeluh,
dan perbaiki sekitarmu dengan keluhan.
0 comments:
Posting Komentar