Minggu, 29 Mei 2016

Jangan Berpikir Positif



Dalam kamus bahasa indonesia optimis diartikan sebagai orang yg selalu berpengharapan (berpandangan) baik atau berpikir postitif dalam menghadapi segala hal. Contohnya saja seseorang mendapatkan kecelakaan kemudian kaki anda patah, setelah itu anda diceraikan suami, kemudian di pecat dari pekerjaan. Tetapi anda masih bisa dengan luar biasanya bersikap positif dengan berpendapat dapat menghadapi semua masalah dan semua akan baik-baik saja.
Seseorang yang mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja setelah mendapat kesusahan tersebut dan mengaku optimis menjalani hidup adalah orang yang paling pembohong didunia ini, bagaimana tidak dalam keadaan begitu buruk, saya jamin pasti dia pernah menangis, dan saya tahu dia ingin sekali menangis sekencang-kencangnya marah dan berteriak, ia pasti merasa seperti gila. Tapi ia tidak mau jujur pada dirinya sendiri, kalau  ia sesungguhnya tertekan, stress dan depresi.
            Alangkah baiknya jika ia mengekspresikan perasaannya dengan , menangis, marah ataupun mengomel misalnya,itu kelihatan lebih manusiawi bukan? Tidak akan ada  orang didunia ini yang akan mencibirmu, apalagi mengutukimu ketika kau menangis, marah, stress atau depresi karena hal tersebut.
            Padahal Berbagi rasa dengan orang lain, baik yang menyenangkan maupun yang tidak, adalah kunci bahagia. Sebuah studi baru dari University of Southern California’s Marshall School of Business di Los Angeles mengungkap, stres bukanlah rasa yang harus disimpan sendiri, membaginya dengan orang lain dapat mengurangi ketakutan. Studi yang dipublikasi dalam jurnal Social Psychological and Personality Science menunjukkan, membagi stres dengan seseorang yang memiliki reaksi emosional mirip dapat menurunkan kadar stres. Bahkan kadar stres dapat lebih menurun daripada membagikannya pada orang lain yang tidak pernah merasakan pengalaman yang sama.
             Jadi aku menyarankan agar berbicaralah dengan orang yang memiliki penderitaan yang hampir serupa, itu akan mengurangi rasa tertekan dan ketakutanmu. Setelah itu jalan hidupmu dengan biasa, dan jangan optimis karena banyak mengeluh membuatmu  lebih peka dan perduli sekitar, meskipun begitu kau juga bisa berbicara lebih banyak dengan tuhanmu, aku pikir itu juga perlu, keluarkan semua penderitaan, dan ketidak adilan yang kau ingin suarakan. Itu akan melegakan.
Bersikaplah lebih jujur pada diri sendiri, selamat mengeluh, dan perbaiki sekitarmu dengan keluhan.



Related Posts:

0 comments: