Al -Liwa dan Ar-Rayah. Kedua bendera tersebut belakangan ini sering disalah artikan sebagai bendera atau simbol milik orang-orang radikal, bahkan belakangan dikenal sebagai lambang Isis.
Miris sekali rasanya Al-Liwa dan Ar Rayah bendera milik orang islam itu seolah asing dimata umat islam sendiri padahal bendera bertuliskan tauhid tersebut merupakan bendera dan panji Rasulullah saw ketika perang.
Pada hakikatnya Al-Liwa dan Ar-Rayah ini merupakan bendera penyulut energi para umat islam. Orang-orang dahulu berlomba lomba untuk dapat memegang Al Liwa dan Ar Rayah yang konon dahulu Al Liwa dipegang oleh Komandan besar dan Ar Rayah dipegang oleh komandan per pasukan. Mereka berusaha sepenuh hati agar bendera tersebut tidak jatuh, sebab jatuhnya bendera itu mengartikan bahwa umat islam telah kalah.
Dalam sebuah hadis disebutkan:
Panji (Rayah) Rasulullah saw berwarna hitam dan bendera ( Liwa)-nya berwarna berwarna putih: tertulis padanya : la ilaha illallah Muhammad Rasulullah (HR ath-Thabrani)
Jadi tidak ada lagi alasan untuk menyela kedua bendera tersebut sebagai bendera kaum teroris penganut paham radikal dan sebagainya melainkan bendera seluruh umat islam
0 comments:
Posting Komentar