![]() |
www.google.com |
Jauh sebelum saya
mengenal Bank lain-lain yang begitu beragam saat ini. Saya sudah sering
mendengar orang tua saya menyebut-nyebut Bank para Pegwai Negeri Sipil di
Sumatera Utara tersebut. Saya tidak ingat betul berapa usia saya kala itu, yang
saya ingat itu semenjak saya duduk dibangku SD. Bapak saya sudah berprofesi
sebagai guru SD saat itu.
Dahulu kehidupan guru
tidak sebaik sekarang, kalau pembaca pernah membaca puisi-puisi tentang guru
(Kebanyakan tentang sulitnya hidup guru sang pahlawan tanpa tanda jasa) seperti
itulah kira-kira kehidupan keluarga kami. Mau tidak mau orang tua kami dengan 3
orang anak perempuan harus bekerja keras menghidupi kami. Mengambil pekerjaan
yang memungkinkan dikerjakan sepulang mengajar. Apapun dikerjakan demi
meningkatkan taraf ekonomi keluarga apalagi pada saat itu Bapak dan Mamak masih
terbilang muda usianya.
Mereka berjuang
habis-habisan demi masa depan yang lebih baik. Namun dalam kondisi pasangan
yang masih tergolong muda dan sebagai perantau menambah sulit keinginan untuk meningkatkan
taraf ekonomi, yang mereka butuhkan adalah pemodal yang akan membantu usaha dan
pekerjaan mereka.
Saat masa-masa sulit
itu, banyak teman-teman Bapak sesama guru menganjurkan untuk membuat pinjaman
di Bank Sumut, banyak juga yang mengajurnkan untuk meminjam kepada rentenir
atau lintah darat. Tentunya orang tua saya tidak buru-buru mengambil keputusan.
Meskipun meminjam pada lintah darat terbilang mudah dan cepat diawal namun
pastinya lebih mencekik saat pembayarannya, lagipula pekerjaaan itu tidak lah
baik, kalau meminjam pada rentenir sama saja menghalalkan riba. Akhirnya orang
tua saya membuat keputusan untuk meminjam di Bank Pembangunan Daerah atau Bank Sumut.
Pengajuan peminjaman
pun dibuat dengan cara menggadaikan gajinya sebagai guru. Kebanyakan dari
mereka yang meminjam uang di Bank memang bertujuan untuk modal usaha, membeli
tanah dan kebun sawit, bahkan ada juga untuk membayar hutang. Cukup banyak dari
mereka yang merasa terbantu kala itu bahkan sampai sekarang masih banyak juga
yang membuat pinjaman di Bank dengan menggadaikan gajinya.
Singkat cerita orang
tua saya akhirnya memutuskan untuk melakukan peminjaman dengan persyaratan yang
tergolong ringan, akhirnya didapatkan sejumlah uang pinjaman dari Bank Sumut,
meskipun sulit diawal sebab gaji yang sudah terpotong, namun tidak ada
bunga-bunga yang mencekik seperti meminjam pada rentenir. Dan pelan-pelan akhirnya
membuahkan hasil dikemudian hari.
Dalam menentukan
langkah dalam berusaha memang harus memikirkannya terlebih dahulu secara
matang, sebab perencanaan yang baik menghasilkan hasil yang baik pula. Tidak lupa
pula membuat niatan yang baik serta kebijaksanaan dalam mengambil keputusan,
dan yang terpenting tidak mudah menyerah. Sebab nasib suatu kaum itu tidak akan
berubah kecuali dia sendiri yang mengubahnya. Selamat berusaha !
0 comments:
Posting Komentar