Jumat, 26 Februari 2016

Mengapa Harus Kehilangan ?

Ada seorang anak yang sangat menyukai permen, permen yang disukainya jatuh dijalanan, ia menangis. Semua tahu penyebab tangisannya adalah karena ia sangat menyukai permen itu. Seorang pegawai tidak diberi haknya oleh si bos, kemudian ia marah. Karena ia merasa memiliki. Seorang siswa teladan tidak mendapat peringkat dikelasnya, maka ia menjadi sangat sedih, ia merasa adanya ketidak adilan. Sadarkah semua tangis itu, marah itu dan sedih itu karena cinta. Cinta membuat kehilangan terasa amat sangat menyakitkan.
Pernah Allah berkalam dalam surah Al ankabut ayat 2, “Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi?”. Ujian datang ketika Allah ingin kau membuktikan cintamu, bukan hanya sekedar pakaian, ibadah, dan ucapan semata kita dikategorikan sebagai orang yang beriman. Bukan Allah tak tahu hatimu, hanya saja cinta-Nya yang terkadang sulit hati mengerti, bahkan saat kau tak merasakan kesulitannya dan bahkan tak mampu melewatinya saat itu kau tahu Allah sedang memberi tahu hatimu sendiri dengan halus, “Ukur sendiri imanmu !” kau diizinkan untuk malu.
Satu demi satu akan meninggalkanmu kehilangan memang menyakitkan, namun kehilangan yang kita cinta sebenarnya adalah bukti bahwa ia mencintaimu. Ia ingin kau memeluknya lebih erat. Dengan kehilangan mengajarkanmu untuk bersabar, kehilangan mengajarimu dewasa, kehilangan juga menyadarkanmu bahwa kau tidak punya apa-apa semua miliknya, kehilangan bisa mewaraskanmu bahwa Allahlah yang paling kau butuhkan.
Kehilangan terkadang menguras hatimu, melukai seluruh jiwamu, meluluh lantahkan perasaanmu, sakit memang. Ketika hari-hari sulit itu tiba mari berdoa, " Ya Allah sisakan hatiku untuk mengingat-Mu".


Related Posts:

0 comments: