Rabu, 24 Februari 2016

Saat Itu Kau Sudah Mulai Dewasa

           Aku merasakannya. Bagaimana hidup lebih sangat-sangat menyiksa melihat orang yang kau cinta, terluka sepersekian lama. Menatap matanya. Serasa duniamu gila, bagaimana bisa kau bahagia saat ia korbankan dirinya untukmu. Tapi kemudian kau merasa hidupmu sudah terlalu bahagia memiliki orang sepertinya sekian lama. “Maka pergi saja,” begitu ucapmu padanya, namun seberapa keraspun kau berteriak ia tidak mendengarnya dan itu membuatmu semakin gila.      
            Kau menyadarinya, bahwa hidupmu serasa tak berjiwa jika tidak ada dirinya, kau sudah mengetahuinya bahwa hari-hari akan sepi tanpanya, kau pasti kan merasa bahwa tiada yang memperdulikanmu lagi didunia setulusnya.  
            Maka tangismu tertahan, berusaha bahagia, berusaha kuat melepasnya, mengusirnya dari hidupmu yang mengikatnya. Saat itu kau akan begitu bangga, sambil berkata setidaknya inilah caraku mencintainya.
            Saat itu kau sudah mulai dewasa, bahwa kau tahu terkadang kau harus mengusir dengan kejam perasaanmu, bukan karena kau tak bisa menggenggamnya, namun karena melihat airmatanya jatuh tanpa bisa kau menyekanya, membuatmu benar-benar tersiksa.


Related Posts:

0 comments: