Aku menyadarinya, memang berapa waktu yang telah lewat,
tahun-tahun yang kuhitung. Apakah kau juga menghitungnya? Aku tahu. Apakaha rindu berbau hujan bagimu?
Atau harapan serupa laut biru? Hanya aku, hanya kau.
Aku terbangun pagi ini, tak ada kau, tak ada kita, di ruang
hampa. Harapan-harapan itu serupa abu yang diterbangkan angin kenangan, yang
dialirkan hujan, dan dimuarakan kelautan. Selalu begitu. Lalu aku terbangun
dipagi hari ini, hari baru kata mereka. Dan aku tahu kita tak lagi sama.
Aku bersyukur pada lisanku yang terjaga, tetap ditempatnya, meski
disuatu pagi kemarin aku bertanya, berulang kali tanpa suara. Apa kabar dia ?
Berteriak tak bersuara. Maka aku menjadi tahu senyumnya yang baru, maka aku
tahu tawanya yang lain, maka aku kenal sahabat-sahabatnya, maka aku mengerti
pekerjaanya, namun aku masih saja tak tahu kepada siapa hatinya kini tertaut.
Lalu disuatu pagi, aku paham rindunya bukanlah hujan yang
kutunggu, matanya bukanlah langit yang kutatap, rasanya bukanlah laut yang
kuselam dulu. Ia telah hilang bersama malam. Hanya ia kekal diaksaraku.
-Pagi pertama di 2017-
1 comments:
Mampir Sejenak.
jangan lupa kunjungan balik nya ya.
http://oneklick.blogspot.in
Tukar Link Juga bIsa
https://oneklick.blogspot.co.id/2013/01/tukar-link-gratis.html
Horasss!!!
Posting Komentar