Tiba-tiba aku merasa membutuhkan sesuatu yang paling kutakuti.
Rindu menjadi menakutkan sebab obatnya cuma temu.
Dan selepas itu aku benar-benar tidak setuju pada kalimat sok bijak yang berbunyi "Kau menakuti sesuatu karena kau mencintai itu".
Mungkin aku memang bodoh tidak perduli seberapa tangguh pun aku menganggap diriku, aku kerap beringsut ketika menghadapi wajah lucu.
Kamu yang akhir-akhir ini datang dan pergi seperti hantu yang mencintai lagu-lagu yang kemudian aku sukai, orang paling jujur dan gila. Beberapa kali aku menemukan diriku tersenyum dan bahkan tertawa mengingat tingkahmu. Kemudian aku harus sadar siapa Aku, Kita dan Zat-nya. Akhirnya aku memangut kembali pada kesimpulan sok tahu ku "Sejauh ini tidak ada seorang pun yang menyukaiku, sebab suka hanya ketika dia mengumpulkan amunisi untuk dapat mengekalkan diri bersamamu selama-lamanya waktu"
Tiba-tiba aku merasa paling tahu.
0 comments:
Posting Komentar