Jumat, 03 April 2020

Semua Tentangmu

Pexel.com
Aku masih ingat  pertama kali aku melihatmu Tuan. Tak pernah kupikirkan perasaan itu begitu awet di kepalaku. Cara kamu tersenyum dan bicara membuatku tahu betapa rapuhnya jiwaku. Saat aku mati-matian menutup hatiku pada orang lain, lantas aku membuka lebar-lebar pintuku padamu. Memang seistimewa itu dirimu.

Kamu itu adalah rahasiaku. Yang bahkan tak mau kuungkap meskipun pada sahabat dekat. Aku malu, takut mereka tak mengerti. Itu sesuatu yang diputuskan oleh hatiku, karena ia tahu bagian mana yang ia cari.

Kamu adalah sisi lain dari diriku, yang tak banyak orang tahu. Kamu itu aku. Bagaimana bisa aku membenci sisi lainku. Saat aku merasa bahagia dan bebas didalam kurungan kelabu. Kamu adalah ksatria tak dikenal yang hadir dimimpku satu waktu. Sayang itu cuma harapku.

Aku telah memberanikah diri berkali-kali untukmu, coba kau ingat-ingat lagi. Aku melakukannya sebanyak 3 kali. Kau pikir karena apa aku bisa sejauh ini?

Karena itu kamu, karena itu kamu makanya aku tidak mau berhenti. Secara mengejutkan kamu membuatku begitu bahagia dan sedih disaat bersamaan. Tiba-tiba begitu bersemangat dan tampaknya bisa melakukan apa saja. Hanya dengan mengingatmu aku merasa senang. Jenis perasaan seperti apa ini?

Kamu itu notifikasi favoritku. Orang yang kuharap selalu menjadi penonton story ku. Sungguh bisakah kita menjadi nyaman untuk satu sama lain. Tak perlu sungkan untuk berbicara apa saja, aku akan senang hati mendengarnya. Kau juga bisa berbagi rahasiamu denganku, kuharap suatu hari kau mau.

Saling mengirim teks membuatku merasa terhubung padamu, itu sudah cukup bagiku. Lantas apa lah yang kupunya sebagai seseorang yang hadirnya tak terlihat olehmu?

Aku ingin berjuang tapi tak mengerti bagaimana, bagiku perasaan ini memang sudah rusak dari awal.

Aku ini tetap tak mengerti cinta, meskipun sudah kubaca semua buku tentang asmara. Aku tetap bodoh saat dihadapkan dengan kenyataan dan harapan. Aku tetap saja perempuan bodoh yang berharap hanya pada satu orang.

Kamu istimewa, bisakah kamu merasakannya. Kusering lelah ingin berhenti menyukaimu saja. Sebab rasanya tak mengenakkan, tapi juga kunikmati sebagai sebuah tantangan.



0 comments: