Selasa, 11 Agustus 2020

After Marah-marah

Aku marah-marah. Aku tahu orang pasti nggak nyangka kalau aku itu bisa marah. Yah, orang-orang yang tak dekat lebih tepatnya. Meskipun dia saudara atau teman, bahkan meskipun sahabat belum tentu tahu sisi lainku. Aku tidak mudah terbuka untuk beberapa hal termasuk masalah emosi diri.

Jadi saat mereka sudah tahu kalau aku pemarah rasanya aku merasa bersalah, mungkin karena membiarkan mereka selama ini memandangku sebagai sosok yang kalem dan lemah lembut tak berdaya. Otomatis mereka terkejut dong mengetahui fakta kalau aku ini garang didalamnya, tapi disatu sisi aku merasa sedang tidak pernah berakting untuk jadi sosok sempurna dan baik hati. Aku tidak menyembunyikan apapun.

Hanya saja aku merasa mereka belum tahu aku saja. Selain itu aku juga menyesal pada diriku yang tak bisa mengendalikan emosi tapi juga merasa lega bisa meluapkan amarah. Tapi biarlah, aku tidak mau memaksakan semua orang harus menyukaiku. Hidupku bukan untuk membuat setiap orang terkesan.  

Selama beberapa waktu belakangan persisnya selama di kampung aku lebih mudah marah, entah kenapa rasanya emosi terus diubun-ubun. Dan kemarahanku itu jika tak diluapkan akan menjadi sesak di dada dan sakit dikepala. Bahkan pernah aku lakukan self harming. Parah, kondisiku saat ini apa sudah cukup parah?

Aku tahu tabiat suka marah itu tak boleh dipelihara, tidak baik dan merusak citra diri. Tapi masa bodoh, aku hanya ingin hidup seperti manusia yang ketika kesal aku marah, ketika sedih kumenangis, dan saat bahagia tertawa. Tidak ada yang salah dengan itu semua bukan? Yang salah adalah kemarahan yang berlebihan bukan? Tapi entah kenapa setelah marah-marah aku jadi bertanya-tanya. Bagaimana kata-kata ku tadi apakah menyakiti orang lain, apakah terlihat seperti orang jalanan, apakah terlihat elegan, atau bahkan seperti orang gila?

 Sesaat setelah marah-marah itu, aku mulai menyesali diri. Aku benci diriku ketika marah berlebihan, dan berkali-kali marah setiap kali aku merasa semua tak sesuai inginku. Aku bertanya-tanya apa orang-orang akan menjauhiku karena aku marah? Aku tidak suka diganggu dan disulitkan tapi aku tidak ingin kesepian. 

0 comments: