Pada sepi, sendiri.
lengkap rasaku mengaksara makna rindu.
Lengkap aksara ini dipapah sunyi.
Semua kisah bersamamu adalah kesan.
Menyanyikan senandung lagu yang dipandu Mamak, dikamar tidur. Dongeng
ajaib sebelum lelap, yang bahkan tak sedikitpun membuatku mengantuk. Malah mataku
membelalak, dan melontarkan tanya-tanya konyol, sebagai bahan cerita di sekolah.
Alhasil aku mempercayai raksasa itu nyata saat aku sudah dikelas 6 dengan
mengototnya, hingga satu kelas tertawa.
Kami bertiga, aku dan adikku, selalu berebut disuap makan,
padahal kau baru saja pulang dari ladang. Suapanmu selalu lebih enak Mak, bukan
semakin kenyang, suapanmu membuatku menjadi lapar.
Mencuci kaki dan buang air kecil sebelum tidur adalah
perintah keras sebelum tidur, aku selalu kesal, tapi sering kujalani. Kau bilang
agar tidurku nyenyak Mak. Ayat kursi adalah senjata kami sebelum tidur, katamu
Ayat kursi ayat yang sakti. Dan mak tahukah, aku sudah berjumpa dengan
kesaktiannya.
Ketika sebuah jembalang mengganggu malam-malamku, kau
menjadi pendekap rasa takut itu. Membaca ayat-ayat suci sepanjang malam sampai
hilang rasa takutku. Aku memeluk sampai berkeringat, kemudian terlelap. Tidurmu
benar-benar terganggu, tapi tak sedikitpun jenuh menenangkanku.
Tidur sekamar dan memelukmu, didekatmu. Kapan lagi akan?
Dulu aku selalu mencarimu ketika hendak tidur bahkan sampai aku duduk dikelas 9. Saatku pergi jauh darimu Mak, satu hal yang kutakut adalah tak mampu tidur tanpamu.
Dulu aku selalu mencarimu ketika hendak tidur bahkan sampai aku duduk dikelas 9. Saatku pergi jauh darimu Mak, satu hal yang kutakut adalah tak mampu tidur tanpamu.
Sudah lama aku rindu lembut jemarimu menggulung rambutku. Tunggu
aku mencium tanganmu meski dengan gaya sok tak mau tahu. Aku rindu. Aku
menunggu senyum tercantikmu sebulan
lagi, terhitung hari sejak malam ini.
Ini semua cuma masalah waktu sampai aku mengeluarkanmu dari
penjara luka yang kau jaga.
0 comments:
Posting Komentar