Jumat, 11 September 2020

Dear Mr. O



Aku telah lama memperhatikanmu, tapi sayangnya terlalu banyak perbedaan diantara kita, sebab tuhan memang satu namun beda percaya, jarak membentangkan selat diantara kita, budaya tak sama, dan yang paling bodoh adalah rasaku dan rasamu yang tak serupa. Keberanianku menyukaimu adalah kebodohanku yang paling seru. Padahal kutahu denganmu kecil kemungkinanku, nyatanya hingga kini aku tak bisa mencintai selain kamu sendiri.

Satu tahun terakhir, waktu singkatku kuhabiskan hanya untuk mengingatmu, bodoh. Kau seseorang yang membuatku mengaku kalau perempuan pantang menyerah itu hanya ada di ceritaku. Nyatanya aku menyerah sebelum kalah, bukan karena aku tak mau berjuang hanya saja kumau tahu diri. Duniamu dan duniaku berbeda tak mungkin bisa bersama. 

Dulu, aku pernah berdoa pada tuhan, agar aku dipersatukan dengan seseorang yang membuatku terus jatuh cinta setiap hari. Ia berikan cintanya tapi tidak bersama. Sebab doa nya dan doaku menuju amin yang berbeda.

Hingga kini rasa hampa datang memenuhi rongga hati, ingin segera terisi tapi tak kunjung bertemu yang sejati. Pada-Nya tak banyak kupinta aku hanya ingin bersama dengan seseorang yang membuatku terus punya alasan untuk bertahan, bukan seperti kisah cinta hiburan yang hilang setelah beberapa malam.

Dia terus bersinar dalam temaram, senyumnya membuat kakiku mematung dan diam. Dia seseorang yang kunanti hadir menepiskan segala ketakutan. The one yang muncul dari ketidaksengajaan. Enggan kulupakan namun tak bisa ku genggam. 

Selasa, 11 Agustus 2020

After Marah-marah

Aku marah-marah. Aku tahu orang pasti nggak nyangka kalau aku itu bisa marah. Yah, orang-orang yang tak dekat lebih tepatnya. Meskipun dia saudara atau teman, bahkan meskipun sahabat belum tentu tahu sisi lainku. Aku tidak mudah terbuka untuk beberapa hal termasuk masalah emosi diri.

Jadi saat mereka sudah tahu kalau aku pemarah rasanya aku merasa bersalah, mungkin karena membiarkan mereka selama ini memandangku sebagai sosok yang kalem dan lemah lembut tak berdaya. Otomatis mereka terkejut dong mengetahui fakta kalau aku ini garang didalamnya, tapi disatu sisi aku merasa sedang tidak pernah berakting untuk jadi sosok sempurna dan baik hati. Aku tidak menyembunyikan apapun.

Hanya saja aku merasa mereka belum tahu aku saja. Selain itu aku juga menyesal pada diriku yang tak bisa mengendalikan emosi tapi juga merasa lega bisa meluapkan amarah. Tapi biarlah, aku tidak mau memaksakan semua orang harus menyukaiku. Hidupku bukan untuk membuat setiap orang terkesan.  

Selama beberapa waktu belakangan persisnya selama di kampung aku lebih mudah marah, entah kenapa rasanya emosi terus diubun-ubun. Dan kemarahanku itu jika tak diluapkan akan menjadi sesak di dada dan sakit dikepala. Bahkan pernah aku lakukan self harming. Parah, kondisiku saat ini apa sudah cukup parah?

Aku tahu tabiat suka marah itu tak boleh dipelihara, tidak baik dan merusak citra diri. Tapi masa bodoh, aku hanya ingin hidup seperti manusia yang ketika kesal aku marah, ketika sedih kumenangis, dan saat bahagia tertawa. Tidak ada yang salah dengan itu semua bukan? Yang salah adalah kemarahan yang berlebihan bukan? Tapi entah kenapa setelah marah-marah aku jadi bertanya-tanya. Bagaimana kata-kata ku tadi apakah menyakiti orang lain, apakah terlihat seperti orang jalanan, apakah terlihat elegan, atau bahkan seperti orang gila?

 Sesaat setelah marah-marah itu, aku mulai menyesali diri. Aku benci diriku ketika marah berlebihan, dan berkali-kali marah setiap kali aku merasa semua tak sesuai inginku. Aku bertanya-tanya apa orang-orang akan menjauhiku karena aku marah? Aku tidak suka diganggu dan disulitkan tapi aku tidak ingin kesepian. 

Jumat, 03 April 2020

Semua Tentangmu

Pexel.com
Aku masih ingat  pertama kali aku melihatmu Tuan. Tak pernah kupikirkan perasaan itu begitu awet di kepalaku. Cara kamu tersenyum dan bicara membuatku tahu betapa rapuhnya jiwaku. Saat aku mati-matian menutup hatiku pada orang lain, lantas aku membuka lebar-lebar pintuku padamu. Memang seistimewa itu dirimu.

Kamu itu adalah rahasiaku. Yang bahkan tak mau kuungkap meskipun pada sahabat dekat. Aku malu, takut mereka tak mengerti. Itu sesuatu yang diputuskan oleh hatiku, karena ia tahu bagian mana yang ia cari.

Kamu adalah sisi lain dari diriku, yang tak banyak orang tahu. Kamu itu aku. Bagaimana bisa aku membenci sisi lainku. Saat aku merasa bahagia dan bebas didalam kurungan kelabu. Kamu adalah ksatria tak dikenal yang hadir dimimpku satu waktu. Sayang itu cuma harapku.

Aku telah memberanikah diri berkali-kali untukmu, coba kau ingat-ingat lagi. Aku melakukannya sebanyak 3 kali. Kau pikir karena apa aku bisa sejauh ini?

Karena itu kamu, karena itu kamu makanya aku tidak mau berhenti. Secara mengejutkan kamu membuatku begitu bahagia dan sedih disaat bersamaan. Tiba-tiba begitu bersemangat dan tampaknya bisa melakukan apa saja. Hanya dengan mengingatmu aku merasa senang. Jenis perasaan seperti apa ini?

Kamu itu notifikasi favoritku. Orang yang kuharap selalu menjadi penonton story ku. Sungguh bisakah kita menjadi nyaman untuk satu sama lain. Tak perlu sungkan untuk berbicara apa saja, aku akan senang hati mendengarnya. Kau juga bisa berbagi rahasiamu denganku, kuharap suatu hari kau mau.

Saling mengirim teks membuatku merasa terhubung padamu, itu sudah cukup bagiku. Lantas apa lah yang kupunya sebagai seseorang yang hadirnya tak terlihat olehmu?

Aku ingin berjuang tapi tak mengerti bagaimana, bagiku perasaan ini memang sudah rusak dari awal.

Aku ini tetap tak mengerti cinta, meskipun sudah kubaca semua buku tentang asmara. Aku tetap bodoh saat dihadapkan dengan kenyataan dan harapan. Aku tetap saja perempuan bodoh yang berharap hanya pada satu orang.

Kamu istimewa, bisakah kamu merasakannya. Kusering lelah ingin berhenti menyukaimu saja. Sebab rasanya tak mengenakkan, tapi juga kunikmati sebagai sebuah tantangan.



Kamis, 26 Maret 2020

Ceritaku si Calon Gagal



Liburan ini aku ingin sendiri. Menenangkan kepala dengan refreshing. Menyendiri dan mengintropeksi diri sendiri diujung tahun ini, itu yang kubutuhkan. Aku tahu persis itu.

Rencana yang gagal, kebuntuan pikiran dan rasa bosan serta kepenatan dan perasaan yang tak menentu, serta serangkaian pilihan-pilihan yang sulit telah kulalui tahun ini. Di penghujung tahun ini kuharap ada suatu yang indah terjadi padaku, yah sebuah harapan kosong yang mengantarkanku pada sebuah kebetulan yang sangat tak mengenakkan. 2019 ku ditutup dengan merelakan seseorang demi sesuatu yang aku pun tak tahu pasti apa itu. Beruntungnya aku masih punya Tuhan, tempat segala harapan dan keresahan ditumpahkan.

Tapi nyatanya semua rencana dikepalaku melenceng, saat aku telah membuat planning jauh-jauh hari untuk berlibur tak disangka-sangka ortu malah yang ngebet pengen ikutan. Yah, mau gimana lagi. Dalam hati aku bilang, lah yang pengen liburan ini sebenarnya siapa, kok malah mereka yang lebih bersemangat. Kayaknya susah banget untuk membiarkanku sendirian.

Akhirnya tibalah kami di , kedua Sibolga.  Aku, orang tuaku, dua adikku dan seorang kerabat. Kami menghabiskan 1 malam disana. Tapi bukan tentang liburan ini yang ingin kuceritakan melainkan setelahnya.
Semalam sebelum tidur ada yang mengganggu pikiranku, tentang besok kepulangan kami.

Kami bergerak dari sibolga menuju madina, Jarak dari sibolga kerumah kami memang cukup jauh barangkali ada 12 jam. Tapi bukan itu masalahnya. Semua berawal dari sebuah panggilan dari nomor tak dikenal ke HP Bapakku. Dering HP berbunyi berkali-kali, saat itu kami masih di dalam keberangkatan dari rumah menuju Panyabungan. Karena nomor baru Mamak enggan untuk mengangkatnya sebab Bapak sedang memegang kemudi. Tetapi si HP sudah berdering berkali-kali akhirnya Mamak mengangkat panggilan tersebut, dan sialnya kami sedang di Puncak Sitinjak, dimana sinyal susah nyangkut. Terdengar suara perempuan yang terputus-putus dari seberang sana dan akhirnya mati dengan sendirinya. Meski hanya suara bisa ditebak si empunya suara adalah perempuan paruh baya.

Identitas penelepon baru diketahui saat kami sudah sampai di Padang Sidimpuan yaitu di kontrakan adikku. Ternyata suara perempuan itu adalah Ibu-nya. Nya itu adalah seseorang yang tidak terlalu kukenal tetapi sempat menjadi objek pergulatan dipikiranku untuk beberapa saat dengan banyak pertanyaan-pertanyaan.

Sempat kudengar samar-samar dari percakapan itu wanita itu bertanya pada adikku, "Kakak ikut?"
Saat itu kutahu kali ini aku benar-benar tidak sedang beruntung. Aku sedang berpikir bagaimana aku harus bersikap nanti. Saat aku menghadiri acara itu. Aku bingung dan takut bertindak memalukan. Bukan karena aku menyimpan perasaan. Tapi lebih dari itu ini adalah pergulatan mental, sekali lagi keputusanku untuk tetap jomblo di uji.

Apakah pasangannya cantik, kuharap aku lebih cantik, apakah dia begitu romantis pada pasangannya, itu semua membuatku khawatir, entahlah aku tak tahu kenapa perasaan itu muncul yang jelas aku lah yang membuat keputusan disini. Tak sepantasnya aku yang merasa terluka. Aha...atau mungkin aku takut menyesal pernah menolak keluarga itu.

Aku kacau, memikirkannya saja membuatku buntu, yah aku takut menyesal, aku iba pada diriku sendiri. Saat semua orang berani menambatkan hati dan berlabuh di satu mahligai. Sementara aku ragu, takut dan cemas. Barangkali karena egoku masih tinggi, atau memang dia bukan orang yang kucari selama ini.

Ok lanjut ceritanya, dan keesokan harinya masih jadi waktu bersenang-senang. Tapi itu hanya ekspektasi, kenyataannya aku tak berhenti memikirkan apa yang akan terjadi keesokan harinya.

Mau tidak mau suka tidak suka, aku memang sudah terjebak dalam skenario yang sangat dramatik ini. Niat liburan menyenangkan berubah menjadi mimpi buruk yang kikuk. Aku dengan terpaksa harus menghadiri pesta pernikahan cowok yang harusnya jadi pasanganku jika saja aku menyetujuinya terlepas dari semua takdir yang udah Allah skenariokan.

Ini mungkin terdengar sangat ngenes dan sadis, Mamakku sendiri sempat bilang, "Malang Jodohmu," dengan tatapan penuh iba. Hampir aja aku menjatuhkan air mata. Jika saja kami tak liburan, pasti aku tidak akan terpaksa ikut. Dengan jurus menghindar aku pasti gak akan pergi, tapi kalau udah kejadiannya kayak gini. Aku bisa bilang apa, mentok-mentok bilang aku sakit. Dan itu pasti akan sangat mencurigakan. Secara kita jaga image dong ya, kan kita yang gak nerima perjodohan ini mentah-mentah. Entar juga kalian bakal rasain deh gimana rasanya saat ada orang yang serius, apalagi dia datangnya secara tiba-tiba.

Dan tibalah perjalanan kepulangan, hampir pukul 21.00 kami sampai Panyabungan. Satu orang kerabat kami pulang kerumahnya dan kami meneruskan perjalanan. Kali ini keputusan ada ditangan Bapak. Pulang kerumah atau menginap disini karena sudah terlalu larut. Aku sangat berharap pada bapakku kali ini. Please kita pulang aja please. Dalam hati aku mohon-mohon. Dan terjadilah perdebatan kecil antara Mamak Dan Bapak. Mamak yang kekeuh harus ke pesta besok pagi karena gak enak hati dan bahkan menyarankan nginap dirumah empunya pesta karena memang diminta sama si Ibu tadi, sungguh sebuah ide yang sangat bar-bar dan patut diacungin sendal.

Sementara itu Bapak malah pengennya pulang aja, padahal kondisinya kesehatannya memang gak memungkinkan nyetir jarak jauh dimalam hari begini. Dan aku pada akhirnya cuma bisa pasrah disaat yang bersamaan Hp Bapak berdering telepon masuk membabi buta. Sudah kuduga pelakunya pasti Tuo (Uwak). Fyi Tuo ku ini memang dekat sama keluarga kami meskipun dari keluarga jauh.

 Tuo yang kebetulan memang tinggal sendirian dirumahnya yang besar  itu. Sudah berkali-kali juga mengundang kami untuk mengunjungi rumahnya, tapi sering tak bisa karena kesibukan yang mengikat dihati-hari biasa. Segan juga selalu berdalih untuk tak singgah, bahkan dia sudah masak banyak katanya.

Sudah diputuskan akhirnya kami nginap juga. Kulihat adikku sudah berlari kealam mimpi. Suasana sunyi dan tinggal aku yang mengerjap-erjap ditengah gelap, bahkan lampu sudah dimatikan tinggal hatimu yang belum ditenangkan. Aku ambil handphone dan menuliskan draft tulisan ini. Sebuah cara menenangkan hati sendiri.  Sekarang ini aku lebih optimis karena sudah tak ada celah untuk menghindar lagi. Dan disinilah jiwa-jiwa ke cuekan ku yang sudah tersertifikasi bekerja. Bodo amat ah ngantuk. 

Keesokan harinya sekitar pukul 05.30 aku bangun pergi shalat dan sedikit berleha-leha kemudian bersiap. Sialnya aku gugup dan mencoba bersifat bodo amat. Tapi kutahu tak ada yang dipihakku saat ini, barangkali karena tak ada yang pernah merasa, apa yang terjadi padaku. Sakit memang tapi tak apalah memang sudah takdirnya begini. Tak ada yang kebetulan aku selalu percaya itu, dan karenanya aku selalu berani melewati setiap jalan yang menjadi skenarioku. Ku lewati sendiri.

Sulit digambarkan dengan kata-kata perasaanku saat menuju rumah mereka. Aku teringat bagaimana keluarga itu datang lewat adiknya yang berteman baik dengan adikku. Memintaku untuk pertama kalinya saat dia menginap dirumah kami di hari idul fitri untuk beberapa hari. Saat jtu Aku masih sibuk dengan skripsi dan segenggam impian yang kupeluk erat kala itu. Tapi kuabaikan karena kuanggap hanya bercandaan. Orang tuaku tahu dan begitu pun keluargaku. Aku jawab enteng saja aku masih kuliah. Waktu itu Mamakku juga masih membelaku.

Waktu berlalu dan aku tak ambil pusing dengan permintaan itu. Meskipun permintaan itu terus saja menghantui melalui bisikan dan celotehan adikku dan keluarganya. Mamakku pun mulai tampak ragu mengingat kesungguhan keluarga itu. Keluarga baik dan dermawan. Yang membuatku jatuh cinta pada akhirnya. Yah, jujur saja aku memang jatuh cinta kepada keluarganya dari pada anaknya.

Aku perlahan mulai mempertimbangkannya, bahkan dia menungguku sampai wisuda katanya. Yah, Mamaknya sepertinya benar-benar berharap aku jadi menantunya. Hatiku jadi sedih hanya dengan mengingatnya. Tapi aku yang gak tahu diri ini menolak lagi dengan alasan ingin lanjut S2. Yah aku mengecewakan mereka, padahal sampai saat ini aku belum S2 juga hahaha.

Harusnya 2019 kemarin saat hari raya idul adha. Harusnya aku sudah bersanding. Tapi lagi-lagi kutolak mentah-mentah ajakan orang tuanya untuk mengenal lebih jauh keluarga itu dengan martandang dirumahnya (sebuah tradisi suku Mandailing). Harus nya pihak cowok sih, tapi karena dia kerja di luar pulau Sumatera jadi jarang pulang dan gak bisa.

Dan sampailah kami papan bunga berjejeran Di jalan-jalan menuju lokasi pesta. Pesta adat yang khas dengn masayarakat Mandailing. Karena di anak-anak laki-laki satu-satunya jadi pesta dilksanakan dengan meriah dan menyembelih kerbau, pesta juga diiringi musik gordang sambilan. Dan semua hal yang pernah dijanjikan untukku telah ada empunya nya. Sejujurnya aku takut melewatkan seorang yang berharga pada akhirnya. Mengibai diri sendiri bukan saatnya pikirku. Kini aku harus lebih dewasa, bukanakah ini pilhanku.  

Semua masih terekam jelas di kepalaku misalnya Ujaran "calon gagal" dari adikku dan adiknya dilontarkan kepadaku. Dan Aku kesal campur iba, bisa bisanya mereka bercanda padaku, tak tahukah mereka membuat pilihan itu sulit dan mempertahankannya lebih sulit lagi.

Dan yang paling berkesan adalah ucapan Ibunya, saat kupelukkan dengan ucapan selamat. Air mataku nyaris jatuh, aku haru ditengah kerumunan orang. Aku sedih, aku kecewa kenapa Ibu tidak jadi Ibu mertuaku saja. Maafkan aku Bu yang tidak bisa menerima anakmu. Bukan karen dia tidak baik, bahkan dia teramat baik sehingga aku tak perlu khawatir, dia akan mudah mendapatkan jodoh di luar sana. maafkan aku dengan keangkuhanku Bu, aku masih merasa tak puas dengan masa mudaku dan apa yang kulakukan untuk berbakti. Aku menolak karena aku masih belum selesai dengan diriku sendiri. Kalian terlalu berharga untuk menerima semua kesedihan dan keegoisan atas harapan dan impianku. Itu semua adalah apa yang aku ingin sampaikn padanya tapi tidak memungkinkan karena keramaian tamu yang datang.

Tapi ada satu hal yang akan selalu kuingat seumur hidupku, "Semoga kamu bisa dapat jodoh yang lebih baik dari ****i," disitu aku cuma bisa mengucap amin dengan lirih. Aku berharap semua yang baik berlaku padaku. Tentang masa depan yang masih abu-abu.


Sedikit lagi Aku bisa melaluinya ucapku dalam hati ketika kulihat mereka berdua saling bergandengan. Yang kulakukan hanyalah mengeluarkan jurus tak terlihatku dan berubah jadi invisible. Aku sangat ahli apalagi suasana disini sangat ramai. Dan sialnya kenapa mata kami harus bersitatap.

END



Senin, 17 Februari 2020

Kebebasan seperti apa yang kamu cari?


Kamu memutuskan untuk bebas dari apa saja, menyedihkannya kamu merasa tidak benar-benar dijalan yang tepat. Sedikit kekanan atau kekiri kamu masih belum benar-benar yakin. Kamu bertanya pada hatimu kebebasan seperti apa yang kamu cari. Tapi kamu lagi-lagi terjebak pertanyaan sendiri. Kamu bahkan tidak terlalu yakin punya ambisi. Duh, kamu semakin gamang dari hari ke hari. Sedikit ilusi dan secangkir motivasi gak bisa mendobrak reality.
Kamu memutuskan gak punya hati dan kamu jalani, tapi kamu merasa sepi. Kamu ingin berdua dan ada yang ingin menemani kamu hindari. Ada yang kurang, ada yang belum pas selalu hatimu meninggi. Tentang seseorang yaitu dirimu sendiri. Kamu merasa tak cukup baik untuk mendapatkan yang terbaik, tak terlalu buruk untuk tunduk.
Yang kamu tahu jelas kamu belum selesai dengan dirimu sendiri. Dan ketakutanmu adalah menua tanpa arti. Jelas krim anti aging tak akan berarti, umurmu juga akan meninggi.
Kamu selalu berpikir bagaimana kamu hidup dimasa depan? Seolah kamu tinggal dalam kegelapan dengan bayangan yang kamu takutkan.


Selasa, 31 Desember 2019

Memahami Alasan Tak Siap Nikah



Pexels.com

Jadilah pasangan hidupku
Jadilah Ibu dari anak-anakku
Membuka mata dan tertidur disampingmu
Aku tak main-main
Seperti lelaki yang lain
Satu yang kutahu kuingin melamarmu.
Badai Romantic Project-Melamarmu
Teruntuk siapa saja yang suka bilang pengen nikah, eh pas ada yang mau lamar ngibrit, I feel you...

Aku berani menulis artikel ini berdasarkan pengalaman pribadi sendiri, jadi bukan expert dong tentunya, harap maklum kalau agak nyeleneh.
Berawal dari banyak ku dengar kampanye nikah muda, nikah daripada zina dan hasilnya memang banyak yang memutuskan untuk menikah diusia yang relatif muda.
Dari situ aku jadi mikir sendiri usia aku udah 23 (but I'm feeling 22), udah lewat setahun dari syarat minimum usia nikah dari BKKBN lalu akunya masih betah jomblo dan makin berumur malah makin takut nikah. Lantas aku bertanya-tanya didalam hati, bahkan pada teman-teman sendiri masalah ini tidak pernah aku utarakan disebabkan rasa takut dihakimi, bahwa aku tak mengindahkan perintah Nabi.
Menulis ini membuktikan bahwa aku sudah mulai menerima diriku sendiri.
Aku sangat heran sekaligus kagum melihat orang-orang sekitar dan teman-teman yang mudah dan senang hati memutuskan untuk menikah. Barangkali aku bisa berkata begini karena aku tak pernah tahu kemelut dihati mereka sebelum memutuskan untuk jawab, " Ya Aku bersedia".
Aku juga pernah menganggap kalau pernikahan itu adalah sesuatu yang indah dan menyenangkan. Seperti seorang tuan putri dan pangeran tampan. Bahkan aku pernah memandang sebelah mata kepada orang yang belum menikah-nikah juga. Dipikiranku mereka mungkin tidak laku, itu pas aku masih 17 tahun, saat aku pertama kali benar-benar merasakan first love  yang mengubah pandanganku tentang pernikahan dan tentang cowok. Bahkan aku pernah mengutarakan ingin nikah muda saja tentunya dengan beberapa alasan, tapi lambat laun pengalaman membawaku kepada diriku saat ini.
Aku memang bukan tergolong cewek yang berpacaran dengan para cowok, btw cowok-cowok yang sempat singgah bukanlah tipe cowok-cowok yang ngajak "Pacaran yok" karena mereka kaum akhi. Nggak banyak sih karena aku bukan tipe orang yang mudah jatuh hati dan pun sebelumnya kaum cowok sudah kepalang jelek dimataku, itu sebelum aku bertemu first love ku.
Nah, kok malah cerita masa lalu gini ya. Tapi dibalik tak siap nikahku itu aku memang jelas punya alasan tersendiri. Alasan yang susah untuk dipahami orang lain bahkan keluarga ku sendiri;

1. Trauma
Ada ketakutan tersendiri ketika mendengar kata pernikahan. Ini cukup pribadi sih bagiku. Tapi yang namanya trauma memang susah dihilangkan, bahkan terkadang si penderita juga gak sadar kalau dia sudah mengalami trauma. Munculnya rasa takut mengalami hal pahit yang sama oleh yang dialami orang terdekat bisa jadi penyebabnya. Pengalaman menyakitkan dikeluarga kalian, atau pengalaman percintaan kalian yang mengecewakan bisa jadi penyebabnya.

2. Lingkungan sekitar
Hilang rasa percaya pada cinta yang murni karena menyaksikan perilaku tidak sehat orang-orang sekitar. Memang tidak Ada manusia yang sempurna, dan kesempurnaan hanya milik Allah. Namun tidak salahkan untuk menginginkan seseorang yang tulus dalam pernikahan?
Kalian pasti pernah melihat keluarga broken home, suami yang menelantarkan keluarga, KDRT, poligami (sorry aku pribadi anti), bahkan yang paling mengecewakan seorang tokoh yang kalian kagumi ternyata diam-diam punya simpanan sementara istrinya jelas-jelas menemani masa berjuang tergantikan oleh pelakor tersebut, tega mengkhianati setelah beribu-ribu hari bersama. Miris sekali. Aelah generalisasi lagi ceritanya nih.

3. Cita-cita
Nikah itu adalah tentang menemukan partner hidup. Melakukan segala hal bersama, oleh karena itu visi misi dan tujuan hidup itu penting dibahas sebelum pernikahan. Tapi guys sadar gak sih nggak semua cita-cita bisa dicapai berdua. Malahan ruang geraknya bakal terbatas, percaya deh. Misalnya kalian punya ambisi pribadi kayak aku nih yang anak perempuan pertama pengen senengin Mamak aku dulu, itu bakal payah. Sebab kalau anak perempuan itu seutuhnya milik suami kalau sudah nikah. Nggak kayak anak cowok yang punya tanggung jawab sama ortunya. Itu yang selalu orang tua aku ucapkan, mengingat keluarga kami memiliki 3 anak perempuan dan baru lega setelah punya 1 anak lelaki.
Apa ada ambisi- ambisi pribadi kalian yang harus kalian capai sebelum menikah? Seperti ingin S2 dulu, Ingin berangkat kenegara impian dulu sebelum memutuskan nikah? Atau hal-hal yang lebih ekstream lainnya yang hanya bisa kalian lakukan sebelum menikah?

4. Me time
Ini satu hal yang paling menyenangkan bagi aku yang introverted. Senang menghabiskan waktu sendirian, melakukan hal-hal menyenangkan yang kusukai seperti membaca novel sendiri tanpa gangguan sambil mendengarkan musik favorit, jalan-jalan ketoko buku berlama-lama, membaca buku diperpustakaan dengan santai, pergi ke tempat favorit sendirian. Adalah semua hal yang sangat kusukai.
Kalau sudah menikah hal-hal tersebut tentunya akan sangat sulit sekali dilakukan, karena semua hal yang akan kamu lakukan pasti harus melapor dulu, izin dulu dan pastinya akan terikat tanggung jawab kepada suami dan keluarga. Kedengaran egois sih bagi sebagian orang tapi bagi aku itu adalah tentang kesiapan sebelum mengabdikan diri dalam rumah tangga. Itu hak pribadi setiap orang, istilahnya sebelum menikah puasin dulu masa muda mu. Dan faktanya aku memang belum puas dengan masa mudaku.
Menikah itu memang ibadah tapi hidup bersama dengan seorang seumur hidup harus kamu tukarkan dengan masa single mu yang bebas. Berat untuk memutuskan mengganti status belum menikah di KTP menjadi sudah menikah. Butuh keberanian dan kematangan berpikir. 

Rabu, 11 Desember 2019

6 Kebiasaan Ini Buat Kamu Tetap Tenang Saat Semua Tak Sesuai Harapan

Tetap tenang biar semua nggak makin runyam
Cosmopolitan.com

Kita sering menjadi panik dan cemas ketika hal-hal yang kita harapkan tidak berjalan sesuai keinginan. Akibatnya kita sering menjadi stres, sulit tidur, bahkan menjadi tidak produktif karenanya. 
Bisa jadi kita yang kurang pandai mengontrol emosi, padahal kebiasaan-kebiasaan tertentu juga bisa membantumu untuk tetap tenang meskipun semua yang kamu harapkan tidak sesuai keinginan. 

1. Ambil napas dulu

6 Kebiasaan Ini Buat Kamu Tetap Tenang saat Semua Gak Sesuai Harapan
Health.com

Memang terasa nyesek saat apa yang kamu harapkan gak sesuai kenyataan. Ketika yang kamu perjuangkan tidak membuahkan hasil yang sepadan. Saat semua itu terjadi pasti ada rasa kesal, marah, lelah bahkan mengutuki keadaan.Ketika semua perasaan itu campur aduk dan memenuhi rongga dada percayalah terkadang yang kamu butuhkan adalah menyadari keberadaan dirimu.
Tutup matamu kemudian tarik napas dalam-dalam. Mungkin memang terdengar klise tapi tidak ada salahnya mencoba bukan?

2. Ayo bernyanyi

6 Kebiasaan Ini Buat Kamu Tetap Tenang saat Semua Gak Sesuai Harapan
Popsugar.com

Bernyanyi secara tiba-tiba saat di tempat umum atau kantor memang sedikit aneh. Tapi siapa peduli selagi nyanyianmu tidak benar-benar mengganggu orang lain. Mulailah dengan duduk dengan santai tutup matamu dan bernyanyilah sepenuh hati. Lepaskan rasa kesal dan buang rasa tertekan itu. 

3. Bicara lebih banyak

6 Kebiasaan Ini Buat Kamu Tetap Tenang saat Semua Gak Sesuai Harapan
Brocku.ca

Mencurahkan isi hati pada orang terdekat atau berinteraksi lebih banyak pada orang lain juga membantumu untuk tetap tenang. Dengan lebih banyak percakapan dan interaksi kamu sesaat jadi melupakan semua rasa tertekanmu, bahkan kamu bisa mendapatkan suntikan semangat lagi. 

4. Jauhkan gadget

6 Kebiasaan Ini Buat Kamu Tetap Tenang saat Semua Gak Sesuai Harapan
Nj1015.com

Gadget bisa menjadi racun untuk jiwamu yang sedang di ambang kegelisahan. Bayangkan ketika kamu buka sosial media, di sana bertebaran kebahagiaan orang-orang sementara kamu masih sibuk berjuang. 
Adalah sesuatu yang normal kalau kamu merasa rendah diri melihat orang-orang yang lebih produktif sementara kamu masih dalam tahap berupaya. Jadi cobalah perkecil kesempatan untuk membuka media sosial terkecuali untuk urusan penting.

5. Berdoa dulu

6 Kebiasaan Ini Buat Kamu Tetap Tenang saat Semua Gak Sesuai Harapan
Desiringgod.com

Saat kamu sedang merasa tertekan salah satu obat terbaik untuk tetap tenang adalah berdoa sesuai keyakinan masing-masing. Berdoa untuk kebahagiaanmu dan apa pun yang terbaik untukmu. Berdoa juga sebagai bentuk penyerahan diri setelah kamu cukup berupaya.
Dengan iman di dalam hati bahwa Tuhan akan senantiasa membantu makhluknya yang kesusahan, kamu akan menjadi lebih tenang menghadapi segala rintangan.

6. Lakukan hobi

6 Kebiasaan Ini Buat Kamu Tetap Tenang saat Semua Gak Sesuai Harapan
Lifehack.org

Jika kamu senang berkebun maka berkebunlah, jika kamu suka menulis maka menulislah, jika kamu tertarik dengan suatu hal maka lakukanlah sekarang. Alihkan energimu untuk hal-hal yang bermanfaat. Sehingga kamu tidak banyak menghabiskan waktu untuk bersedih dan mengutuki diri. Percayalah terkungkung dalam kegalauan hanya akan membuatmu lebih terpuruk lagi. 

Cobalah untuk melakukan 6 hal tersebut saat kamu merasa tertekan dan cemas, perlahan-lahan itu akan menjadi kebiasaan yang tanpa kamu sadari akan memberikan perubahan.

Salah satu tulisan yang sudah terbit di IDN Times pada 29 September 2019.

Kamis, 03 Oktober 2019

Merengkuh Sunyi


Google.com


Saat cinta tumbuh seperti omong kosong, aku sudah berhenti mencintai bahkan pada bias diri.


Ia itu terlalu takut pada sepi hingga memutuskan untuk berteman dengan dirinya sendiri agar dia tak merasa sunyi. 
Dia orang yang menekuk di ruang kosong enggan menarik pintu, sebab jatuh hati pada gelap, terlalu takut melihat cahaya yang membiaskan dirinya sebab ia orang yang mencintai kesendirian karena takut tak mampu mencintai kehilangan.
Ialah orang yang bernyali untuk tak peduli menganggap semua tak berarti sebab mencintai sering menggoreskan duri.
Jangan berharap menarik tangannya dari ruang gelap itu, sebab pikir nya sudah lama suri disudut yang sama.
Usah menuliskan namanya di pasir pantai sebab dia telah bersekutu dengan laut, habislah goresan itu disesap anak ombak.
Sebab dia pernah bodoh dengan membiarkan diri jatuh, sejatuh-jatuhnya, tak sadar dia menggali lobang sendiri. 
Sebab dia pernah mempercayai kemudian dikhianati. 
Aku tahu sebab tak pernah kulihat lagi mata ia berbinar bak cahaya bintang timur yang berkerlipan, meski menatap jauh kedalam kedua bola matanya pun aku cuma melihat lorong gelap yang tak benar-benar berkata-kata. Ia telah merusak jendela itu dengan mengubur kuncinya di tanah busuk penghianatan, itulah mengapa ruang hatinya tidak lagi berpenghuni.
Aku tanya kau apa salah ia?
Bukankah ia diam ditempatnya, apakah terlalu diam bagimu hingga mengusiknya?
ia yang menujumu itu apakah kau tak pernah berpikir seberapa kuat ia memegangi tali hatinya, lalu sebab hadirmu yang penuh kepura-puraan membuatnya mengaitkan tali hatinya dengan hatimu.
Apakah cinta selalu penuh kepura-puraan bagimu?
Padahal cinta cukup sederhana, merasakan dan mengembalikan sudah cukup tanpa banyak kata-kata.


Minggu, 22 September 2019

4 Hal Ini Harus Cewek Pasif Lakukan Agar Segera Menemukan Cinta



Soompi.com
Sudah bukan hal yang mengherankan jika perempuan identik dalam ke pasifan dalam urusanmu cinta. Lelaki selalu dianggap menjadi sosok yang harus selalu mengambil peran demi kemajuan hubungan asmara. Padahal wanita pun mempunyai peran tersendiri untuk terlepas dari belenggu ke jombloan. Bahkan seorang cewek pasif sekalipun mungkin sering sekali hampir bertemu dengan tambatan hatinya, namun karena sikapnya yang tak mau mau bertindak untuk mengambil inisitif menyebabkan si lelaki salah paham, atau mungkin lelah dan mundur secara perlahan. Berikut adalah 5 hal yang patut cewek pasif lakukan agar segera menemukan cinta.



1. Say no to cinta dalam diam, jadilah proaktif

KDrama.com





Jargon cinta dalam diam sebenarnya cenderung menonjolkan kepasrahan diri, alhasil kamu cuma pasrah nunggu si dia bereaksi dan yang terjadi kamu malah jadi sosok yang berharap dia juga memilik perasaan yang sama denganmu. Ingat tidak semua harapan sesuai dengan kenyataan. Oleh karena itu jadilah cewek proaktif, siap menebarkan pesona pada setiap lelaki terbaik dengan elegan dan tanpa tergesa-gesa. Kuncinya adalah bagaimana kamu terihat menarik oleh para pria dengan caramu tanpa terkesan mengejar-ngejar. Melainkan memprovokasi pemikiran si dia untuk datang ke kamu tanpa dia sadari.




2. Jadilah Menarik



Pexels.com

Setiap lelaki memilik ketertarikan tersendiri kepada wanita. Namun hampir semua lelaki menyukai wanita yang percaya diri dan menghormati dirinya sendiri. Misalnya dengan menjaga penampilan agar terihat rapi dan enak dipandang, perlu dipahami enak dipandang tidak melulu tentang kecantikan paras melainkan keserasian pakaian dan kesehatan tubuh. Bertutur kata yang baik dan berbicaralah hal-hal menyenangkan, hindari berkata kasar itu hanya akan menurunkan tingkat ketertarikannya padamu.



3. Tunjukkan dirimu

Soompi.com





Sah-sah saja jika kamu ingin menunjukkan siapa dirimu kepadang orang lain. Tapi seringkali cewek pasif tidak berpikir menunjukkan jati diri dan keahlian itu adalah penting, padahal poin ini sangat mempengaruhi ketertarikan pria untuk memulai pendekatan loh. Mengetahui jati diri dan kebolehan wanita menjadikan pria lebih tertarik untuk mendekat dan merubah anggapannya tentang kamu si cewek yang biasa-biasa aja.




4. Kenalan dengan banyak orang baru



Pexels.com



Setelah kamu melakukan 2 hal di atas saatnya berkenalan dengan orang-orang baru bisa kamu Lakukan lewat tempat kerja, kegiatan organisasi atau komunitas, atau dengan melancung. Sebisa mungkin kamu harus mengambil sikap untuk berkenalan dengan lebih banyak orang daripada yang biasanya. Dan ketika kamu mengenal banyak orang saatnya kamu menebarkan jaring-jaring asmara dengan memperkenalkan dirimu yang baru, bukan lagi cewek pasif.

Sabtu, 07 September 2019

Sunyi Sejumput Kopi



Kopi  dengan banyak gula adalah yang kubutuhkan saat ini, maaf Aku tak minum arak kemudian lupa diri sendiri.
Pagi, terlalu pagi untuk bangun dari mimpi. Miliaran mimpi yang katanya harus di jadikan nyata, tapi bukan dengan tidur Saja.
Malam, terlalu Malam untuk tetap terjaga dalam buaian angin perasaan yang menerjang sampai ke Mata, berair. Aku kepinggir.
Malam dahaga, Aku kehausan pada rasa haus akan keberadaan. Sebuah kenyata pahit yang lahir dari keputus asaan. Aku kesunyian.
Kutatap jendela, ingin lari dari sana. Kutatap kakiku, kuingat hatiku. Masih sunyi kau.
Ke dapur Aku lapar, makan air, minum nasi berulam sunyi.
Sudah siang aku kepanasan tapi dingin tak hangat, napasku tercekat setelah kulihat semua berkhianat, keparat.
Rongga-rongga sunyi kemana diisi? Hatiku tak bernyali sekali lagi aku lari. Ruang-ruang hampa terpadu dalam lara, sari sebuah drama yang bukan aku pemeran utamanya.

Sabtu, 03 Agustus 2019

Surat perahu VI




Tuan selamat malam dari ku yang jauh ber mil-mil jarak padamu. Aku hanya ingin tahu apakah kau baik-baik saja? Aku tak akan menemukan jawabannya kecuali kau membagikan cerita dan kita bisa berbicara.

Tuan aku selalu bertanya mengapa takdir mempertemukan ku denganmu dengan cara yang paling biasa. Sebab kita bertemu lalu tak kunjung bersua. Tuan aku menonton sebuah film Serendipity judulnya, film lama di tahun 2001 dan aku menyukainya. Kau tau kenapa sebab mereka adalah apa yang aku damba. Cinta yang tertakdir setelah melewati ketidakmungkinan. Lantas mengapa aku merasa begitu sia-sia sebab aku tahu takdir tidak melulu tentang apa yang kau puja dan cinta bisa jatuh dimana saja. 

Kemudian aku menyesali diri mengapa aku membiarkan diriku condong padamu sementara kutahu aku denganmu seperti perahu kertas yang sesat  dimakan riak air, tak ada masa depan. Mencinta tak ayal hanya sebuah pilihan menghancurkan dirimu sendiri atau diam sepi. Dan Tuhan aku sudah tak sanggup menahan. 
Tuan kau tahu aku ingin mencintai seseorang yang biasa saja, dia tak perlu kaya raya, atau tampan rupawan dia hanya harus bisa membuatku terus ingin mencintainya. Dia yang membuatku jatuh cinta.

Pagi yang cerah telah berpuluh kali berlalu tanpamu, tanpa ucapan selamat pagi. Aku mengukur kadar kesadaran diri sendiri. Tak ada yang terjadi setelah hari dimana kau pergi. Aku hanya terlalu takut menghadapi situasi bahwa keberadaan ku mengganggumu. Aku sedang menyiapkan amunisi untuk berani mengakui bahwa kau berbeda bagiku. Harusnya kau tahu sejak pertama kali aku menyapa mu. Aku pastikan hanya padamu aku begitu. Jika kau mengenal ku lebih jauh kau pasti sadari itu. 

Beberapa purnama akankah berubah menjadi jumpa. Atau kah sekedar kiasan rasa. Kubawa diri ku ke loteng dan kuteriakkan namamu disana sekencang yang kubisa. Sebab aku ingin sekali menyebut namamu setelah bentangan jarak kita. Aku yang menisbahkan rasa harus mati, kumohon jangan kali ini.

Tak mengapa kita tidak harus bersama, kau juga tak perlu harus mencintaiku itu hanya akan membuatku semakin tak terkendali dan menghancurkan diri sendiri. Aku hanya ingin menatapmu dengan dua bola mataku, mengikuti bayangan tubuhmu saat ku berjalan dibelakangmu, mendengarkanmu bercerita tentang dirimu dengan aksen unik itu dan sesekali kita tertawa. Aku merindukannya.   
Selamat bermimpi, baik-baiklah pada dirimu sendiri !